Kamis, 01 Desember 2011

MAKALAH GIZI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pemerintah Indonesia dalam GBHN 1993 menekankan perhatian pada peningkatan kualitas hidup manusia dan kualitas kehidupan masyarakat yang perlu diupayakan pencapaiannya, dalam rangka pemantapan kerangka landasan agar dalam repelita VI dapat memasuki proses tinggal landas. Kualitas hidup manusiadan kualitas kehidupan masyarakat sendiri sangat dipengaruhi oleh keadaan pangan dan gizi.
Dewasa ini masalah gizi masih banyak dijumpai di Indonesia terutama masyarakat yang ada dipedesaan yang tergolong kurang mampu. Masyarakat tersebut pada umumnya adalah anak balita, ibu hamil dan menyusui sehingga seringkali disebut sebagai golongan rawan gizi.
Salah satu faktor  penyebab  masalah  gizi adalah terbatasnya pengetahuan dan kesadaran gizi masyarakat, sehingga meskipun pangan cukup tersedia dalam jumlah yang beraneka ragam, namun masyrakat belum mampu untuk memilih, serta mengkonsumsi gizi yang tinggi. Hal ini disebabkan masih adanya anggapan bahwa apabila seseorang telah merasa kenyang maka kebutuhan gizi sudah terpenuhi . Anggapan demikian dapat dikatakan kurang tepat sebab bisa saja seseorang dikatakan kenyang pangan tetapi lapar gizi. Dengan demikian yang perlu diperhatikan bahan pangannya saja, tetapi yang penting adalah kualitas pangan atau nilai gizi makan tersebut.
Disamping itu cara pengolahan bahan pangan masih kurang diperhatikan sehingga sering kali terjadi bahan pangan yang baik gizinya akan hilang atau rusak setelah diolah. akibatnya pangan yang dikonsumsi kurang memberikan manfaat bagi yang mengkonsumsinya. Menyadari betapa pentingnya pengetahuan gizi terutama
untuk menetukan pilihan dalam menyusun menu makanan keluarga maka dipanadang perlu untuk menyusun suatu Buku Pedoman Menu Bergizi.
1.1  Tujuan
a.      Tujuan  umum  
Tujuan umum makalah manfaat zat gizi  ini bertujuan untuk membantu individu atau keluarga dalam memilih dan mengolah makanan yang sebaiknya dikonsumsi agar dicapai taraf kesehatan dan gizi yang optimal.
b.   Tujuan  khusus 
           Tujuan kusus  makalah ini adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan untuk pelengkap disiplin ilmu keperawatan khususnya yang berkecimpung dalam wadah kesehata

 BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Gizi
Gizi berasal dari bahasa arab “Al Gizzai” yang artinya makanan dan manfaat untuk kesehatan. Al Gizzai juga dapat diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk untuk kesehatan. Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari cara memberikan makanan yang sebaik-baiknya agar tubuh selalu dalam kesehatan yang optimal.Pemberian makanan yang sebaik-baiknya harus memperhatikan kemampuan tubuh seseorang untuk mencerna makanan, umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi tertentu seperti sakit, hamil, menyusui.
Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah yang cukup,tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan. Di samping itu, manusia memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh. Apabila kelompok zat gizi tersebut diuraiakan lebih rinci, maka terdapat lebih dari 45 jenis zat gizi.
Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan kelembahan tertentu. Bebarapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi
kurang vitamin dan mineral. Sedangkan bebarapa makanan lain kaya vitamin C tetapi
kurang vitamin A.
Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari yang
beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi
oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain sehingga diperoleh masukan zat
gizi yang seimbang.
Jadi, untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiridari aneka ragam bahan makanan.
2.2 Angka Kecukupan Gizi Nasional
A. Perkembangan Penyusunan Angka Kecukupan Gizi Di Indonesia
Pertama kali AKG di Indonesia disusun tahun 1958 oleh Lembaga Makanan Rakyat dengan pendekatan lintas sektor. Tujuan utama penyusunan AKG adalah untuk acuan perencanaan makanan dan menilai tingkat konsumsi makanan individu/masyarakat. Rujukan yang digunakan saat itu adalah Recommended Dietary Allowances (RDA) yang dikeluarkan FAO/WHO. AKG ini ditinjau kembali tahun 1968.
Pada tahun 1973 penyusunan AKG dikoordinasikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dalam forrum Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi dengan tetap mengacu pada AKG yang dikeluarkan FAO/WHO. Selanjutnya setiap 5 tahun sekali AKG dievaluasi sesuai dengan kemajuan Ilmu Gizi, perubahan kependudukan dan sosial ekonomi.
B. Angka Kecukupan Gizi Kelompok Khusus
Angka kecukupan gizi untuk kelompok khusus meliputi umur, pekerjaan kondisi hamil dan menyusui. Adapun prinsip dasar AKG untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:
1. Umur
Pada usia balita terjadi pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat. Karena itu kebutuhan zat gizi tiap satuan berat badan relatif lebih tinggi dari kelompok umur
lain.
Contoh :
·         Kebutuhan energi bayi/balita 100-120 kilo kalori per kilogram berat badan,sedangkan pada orang dewasa 40-50 kilokalori per kilogram berat badan.
·         Kebutuhan protein bayi/balita : 2-2.5 gram/kilogram berat badan.
Dari contoh ini terlihat, bahwa makin bertambah umur, kebutuhan zat gizi seseorang
relatif lebih rendah untuk tiap kilogram berat badannya.
2. Aktivitas
Kebutuhan zat gizi seseorang ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan sehari-hari.Makin berat aktivitas yang dilakukan, kebutuhan zat gizi makin tinggi pula, terutama energi.
Contoh:
·         Seorang pria dewasa dengan pekerjaaan ringan, membutuhkan energi 2800 kilokalori.
bila bekerja berat, ia membutuhkan energi 3600 kilokalori.
3. Jenis Kelamin
Kebutuhan zat gizi juga berbeda antara laki-laki dan perempuan, terutama pada usia dewasa. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh komposisi tubuh dan jenis
aktivitasnya.
Contoh:
·         Laki-laki dewasa dengan aktivitas ringan membutuhkan energi dan protein
masing-masing 2800 kilokalori dan 55 gram protein, sedangkan pada wanita dewasa dengan aktvitas ringan membutuhkan 2050 kilokalori dan 48 gram protien.
·         Kebutuhan zat besi pada wanita 2 kali kebutuhan zat besi laki-laki. Perbedaan
kebutuhan zat besi ini karena fungsi kodrati yaitu haid.
4. Kondisi Khusus (hamil dan menyusui)
Pada masa hamil dan menyusui, kebutuhan zat gizi pada wanita meningkat karena disebabkan beberapa hal,antara lain:
·         Metabolisme meningkat Konsumsi makanan juga meningkat untuk kebutuhan diri sendiri, bayi yang
·         dikandung dan persiapan produksi ASI.
5. Kelompok Lain
Angka kecukupan gizi yang disusun belum mempertimbangkan faktor geografi dan ekologi, sehingga perlu ada penyesuaian untuk keadaan demikian. Terutama yang menyangkut kebutuhan zat gizi mikro.
Contoh :
·         Penduduk di daerah perkotaan dengan tingkat polusi tinggi perlu mengkonsumsi lebih banyak makanan sumber vitamin dan mineral.
·         Seseorang yang sehari-hari bekerja di lingkungan radiasi, kebutuhan semua zat gizi tentu lebih tinggi daripada seseorang yang bekerja di lingkungan tanpa radiasi.
·         Penduduk di daerah pegunungan yang dingin, kecukupan energi, vitamin dan mineral tentu lebih tinggi dari penduduk di daerah pesisir yang panas.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perumusan Masalah
Makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia sebab dalam makanan terdapat zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Zat gizi tersebut dapat digolongkan dalam dua bagian yakni zat gizi makro (makro nutrien) dan zat gizi mikro (micro nutrien). Zat gizi makro terdiri dari karbihidrat, protein, lemak dan air sedang yang termasuk zat gizi mikro adalah vitamin dan mineral. Tubuh menggunakan zat tersebut untuk membentuk dan memelihara jaringan, sebagai sumber tenaga, sebagai zat pengatur sistim dalam tubuh serta melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian zat gizi dapat diartikan sebagai subtansi kimiawi yang terdapat dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pertumbuhan.
3.2 Manfaaat Dan Sumber Zat Gizi
Zat gizi yang masuk ke dalam tubuh akan dimanfaatkan sesuai fungsinya sehingga kekurangan salah satu zat gizi tersebut dapat mengganggu sistem metabolisme yang akhirnya berakibat pada pertumbuhan dan kesehatan tubuh manusia.
            Adapun  untuk menunjang kualiatas kehidupan manusia makanan yang dikonsumsi dikelompokkan menjadi 5 makanan zat gizi, antara lain sebagai berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir semua penduduk dunia, khususnya bagi penduduk Negara yang sedang berkembang. Disamping itu karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menetukan karekterinstik bahan makanan , misalnya ras , warna, serta tekstur.

Di dalam tubuh, karbohidrat berfungsi untuk, mencegah timbulnya pemecahan protein tubuh yang berlebihan, mencegah kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein.Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan penyakit busung lapar (merasmus) yang lebih tampak secara fisik jika terjadi pada kelompok balita. Tanda-tanda penyakit ini adalah muka pucat kelihatan tua, rambut merah dan jarang dan pada tingkat akut dapat menyebabkan
kematian.
Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan pangan nabati misalnya : beras, jagung, sorghum, gandum, ketela pohon, ubi jalar,talas kentang. Karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan hewani pada umunya disimpan dalam bentuk glikogen yang banyak terdapat dalam hati.
2. Protein
Protein merupakan rantai asam amino yang diperlukan oleh tubuh antara lain :
·         untuk pertumbuhan; pada masa pembentukan janin hingga usia balita diperlukan protein yang berkualitas tinggi
·         memperbaiki sel-sel yang telah aus atau rusak terutama pada saat setelah sakit maka jumlah sel-sel dalam tubuh yang telah rusak perlu dibentuk kembali
·         menyediakan bahan utuk pembuatan plasma kelenjar  Diprlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh
·         sebagai cadangan energy apabila sumber energi dan karbohidrat telah berkurang maka protein dapat dijadikan sumber energi baru; dan
·         menjaga keseimbangan asam basa dalam darah

Berdasarkan sumbernya, protein dapat digolongkan atas 2 bagian yaitu:
1. Protein hewani : merupakan protein yang berasal dari pangan hewani,seperti daging susu, telur, dan ikan. Protein ini mempunyai bentuk struktur menyerupai struktur asam amino dalam tubuh manusia, dan susunan asam amino-nya lebih komplit, dan nilai cerna relatif lebih baik daripada protein nabati. Protein ini sangat sangat penting artinya pada pembentukan jaringan dan sel-sel otak saat janin masih berusia dua bulan sampai anak berusia dua tahun. Oleh sebab itu para ibu yang sedang hamail dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung protein hewani.
2. Protein nabati : merupakan protein yang bersumber dari tumbuhan seperti; padi-padian, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan buahbuahan. Protein ini mutunya tidak sebaik bila dibandingkan dengan protein hewani, sebagai contoh; gandum kekurangan asam amino lysine, nasi kekurangan lysine dan thrionine, jagung kekurangan tryptophan dan lysine sedangkan kacang-kacangan kekurangan tryptohan dan lysine sedangkan kacang-kacangan kekurangan methionine. Oleh sebab itu perlu ada suplemen/sumbangan dari pangan hewani dan keanekaragaman bahan pangan untuk melengkapi kekurngan tersebut agar pembentukan protein dalam tubuh dapat
terjadi secara sempurna.
3. Lemak
Lemak berperan sebagai sumber cadangan energi, sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin A, D, E dan K, memberikan cita rasa pada makanan serta dapat mengatur suhu tubuh. Setiap makanan mengandung lemak meskipun dalam jumlah yang relative kecil. Minyak goreng, kacang-kacangan dan makanan hewani
merupakan sumber lemak utama dalam hidangan.
Ada tiga asam lemak esensial yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu:
·         asam linoleat, asam linoleat dan asam arakhidonat. Lemak nabati lebih banyak mengandung asam lemak esensial dari pada lemak hewani.
·         Minyak kelapa yang banyak dipakai di indonesia termasuk lemak nabati yang
kandungan asam lemakesensialnya rendah.
·         Sedangkan minyak jagung,minyak kacang, minyak kedelai dan minyak biji kapas mengandung lemak esensial yang cukup tinggi.
Pada umumnya makanan hewani seperti daging, telur dan susu mengandung asam lemak tak jenuh sangat tinggi kecuali ikan. Apabila konsentrasi lemak dalam didalam didalam tubuh seseorang sangat tinggi dapat mengakibatkan seseorang menjadi kegemukan (Obesitas). Di samping itu kadar kholesterol darah menjadi tinggi sehingga terjadi penyumbatan pada sistem pembuluh darah yang mengakibatkan seseorang dapat menderita penyakit jantung koroner. Oleh karena itu bagi seseorang yang menderita tau rawan terhadap penyakit jantung koroner, sebaiknya memperkecil konsumsi bahan pangan yang mengandung lemak tinggi
terutama asam lemak tak jenuh. Jenis bahan pangan hewani yang dianggap cukup aman untuk dikonsumsi kelompok ini dan dapat menurunkan kadar kholesterol dalam darah adalah ikan terutama ikan laut.
4. Air
Air merupakan komponen yang sangat banyak dalam tubuh, hampir 3/4 dari berat tubuh manusia terdiri dari air. Fungsi air dalam tubuh adalah sebagai pelarut hasil pencernaan, pembawa Zat makanan dari alat pencernaan ke sel-sel dan pembawa zat kotoran dari sel-sel ke ginjal. Selain itu air juga berfungsi untuk mengatur suhu
tubuh.
Air di dalam tubuh dapat diperoleh :
·         melalui cairan yang diminum seperti minum, susu, sari buah dan sebagainya
·         melalui makanan seperti sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung air, seperti ketimun, labu siam, labu putih, semangka, jeruk, bengkoang
·         melalui metabolisma dalam tubuh.Kebutuhan air minimumseseorang setiap hari sekitar 6 sampai 8gelas, namun hal tersebut sangat tergantung pada aktivitas serta suhu dimana orang tersebut berada.
5. Vitamin
Jumlah vitamin yang dibutuhkan oleh manusia relatif sangat kecil,namun kekurangan dari salah satu vitamin dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh. Pada umumnya kebutuhan vitamin diperoleh dari makanan, meskipun ada bebrapa jenis vitamin yang dapat diproduksi oleh tubuh namun kebutuhan belum dapat terpenuhi tanpa suplementassinya daari bahan makanan yang dikonsumsi.
Setiap vitamin berbeda-beda di dalam hal susunannya, sifatsifatnya
maupun pengaruhnya. Oleh sebab itu vitamin yang digolongkan atas dua kelompok yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air adalah Vitamin B komplek, dan Vitamin C. Sedang yang larut dalam lemak adalah Vitamin A, D, E, dan Vitamin K.
vitamin yang larut dalam air adalah sebagai berikut:
·         Vitamin B Kompleks
Vitamin golongan ini disebut vitamin urat syaraf oleh karena mempunyai
pengaruh terhadap urat syaraf. Vitamin ini terdiri beberapa derivat/turunan antara lain thiamin, riboflavin dan niasin. Thiamin sering disebut sebagaia tonikum karena dapat menambah semangat sehingga kekurangan Thiamin akan menyebabkan seseorang nampak letih dan tidak bersemangat. Golongan Vitamin ini juga berperan dalam menjaga pertumbuhan, memlihara napsu makan, memperlancar pencernaan dan
mencegah terjadinya penaykit beri-beri. Tanda-tanda kekurangan vitamin ini adalah nafsu makan berkurang, nampak lesu, sembelit,pertumbuhan terhambat, mata gatal-gatal serta gangguan pada kulit.
Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin ini adalah padipadian
terutama pada bagian kulit ari, kacang-kacangan, sayur-sayuran serta bahan hewani lainnya seperti ikan, telur, daging dan susu.
·         Vitamin C
Dari semua jenis vitamin yang ada, Vitamin C paling mudah rusak oleh panas dan cahaya, oleh sebab itu vitamin ini merupakan suatu zat reaktor yang kuat.Fungssi utama dari Vitamin C adalah membantu proses pembentukan kalogen yakni sejenis protein yang merupakan komponen utama dalam jaringan ikat, tulang rawan, matriks tulang, gigi dan lapisa endothelium pembuluh darah.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gusi berdarah, luka sukar sembuh, bentuk tulang tidak normal, kekurangan darah dan penyakit skorbut. Kebutuhan Vitamin C untuk kesehatan optimal berkisar 20 - 30 mg per hari (Winarno, 1986).
Bahan makanan yang kaya akan vitamin C adalah jambu biji, jeruk manis, jeruk nipis, nenas, arbei, tomat, kol, pepaya dan sawi mentah, taoge dan bebrapa jenis sayuran lainnya.

Vitamin yang larut dalam lemak adalah sebagai berikut:
·         Vitamin A
Vitamin A penting untuk pertumbuhan, memlihara selaput lendir,alat pernapasan dan juga membantu dalam kesehatan mata. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan rabun senja, apabila tidak ditanggulangi secepatnya maka dapat menyebabkan kebutaan. Kebutuhan Vitamin A untuk orang deawasa ditetapkan sebesar 3.300 SI untuk laki-laki dan 2.664 SI untuk wanita (Darwin Karyadi dan Andi Hakim Nasoetion,1987).
Vitamin A terdapat dalam makanan yang berwarna kuning dan jingga seperti ubi, pepaya, semangka, mangga, wortel, merah telur,kesemek dan tomat. Sayuran daun yang hijau tua juga menghasilkan vitamin ini seperti daun ubi jalar, daun singkong, daun pepaya,kangkung dan bayam. Sayuran dan buah-buahan yang telah layu dan kering sudah banyak kehilangan Vitamin A.
·         Vitamin D
Vitamin D berpungsi dalam mengatur penyerapan kalsium dan Fosfor yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan akan Vitamin D dapat menyebabkan penyakit tulang.Pembekuan daarah juga serta penyakit pendarahan pada bayi yang baru lahir. Kebutuhan Vitamin K adalah sekitar 1 gr/kilogram berat badan, yang dapat berasal dari makanan atau flora mikroba dalam usus (Darwin Karyadi dan Andi Hakim Nasoetion, 1987).
Vitamin K terdapat di dalam kol, kembang kol, daun slada dan bayam sedangkan biji-bijia dan buah-buahan kandungan Vitamin K relatif sangat rendah.
3.3 Kebutuhan Elemen Yang Lain
            Didalam tubuh manusia memerlukan elemen yang lain selain kebutuhan dari penjelasan sebelumnya,diantaranya adalah sebagai berikut:
·         Mineral
Tubuh manusia memerlukan elemen tertentu yang disebut mineral. Jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh sangat sedikit sehingga tergolong dalam dalam gizi mikro. Hampir 4 persen dari berat tubuh manusia terdiri dari mineral. Setiap hari 10-30 gram mineral dibuang oleh tubuh dan harus diganti secara teratur. Kurang lebih 15 macam mineral diperlukan oleh tubuh seperti Kalsium (Ca), Ferum (Fe),Iodium (I), Mangan (Mn), Chlorida (Ch), Fosfor (P), Belerang (S),Seng (Zn), Kalium (K), dan Sodium (N) dan sebagainya.
Namun akan dibahas hanya 3 yakni :
·         Iodium (I)
·         Ferum (Fe)
·         Kalsium (Ca).
Ketiga mineral tersebut tidak hanya penting dalam hal fungsi tetapi juga akibat yang ditimbulkan karena kekurangan mineral ini telah banya diderita oleh manusia.
1. Iodium (I)
Iodium adalah mineral yang dibutuhkan oleh kelenjar gondok untuk pembuatan hormon tiroksin. Tiroksin berfungsi untuk meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh, juga langsung mempengaruhi sintesis protein. Penyerapan Iodium berlangsung sangat cepat yaitu dalam waktu 3-6 menit setelah dimakan dan
dicerna dalam mulut (Friend, 1972).
Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mg setiap hari untuk anak sampai 10 tahun, dan 150 mg untuk orang dewasa. Untuk, dan 150 mg untuk orang dewasa. Untuk orang hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing 25 mg dan 50 mg setiap hari.
Kekurangan Iodium dapat menyebabkan penyakit gondok yang umumnya kita jumpai pada wanita dan jarang sekali pada pria. Dan masa paling peka terhadap kekurangan Iodium terjadi pada waktu usia menjelang dewasa (puber). Kretinisme juga merupakan gejala kekurangan Iodium yaitu gejala awal pada bayi yang baru dilahirkan. Pertumbuhan bayi tersebut sangat terhambat, kulitnya menjadi tebal, kering, dan seringkali mengeriput, lidahnya membesar, bibir tebal dan selalu terbuka.
Pada umumnya kekkurangan Iodium ini disebabkan karena kekurangan Iodium dalaam tanah tempat tinggal mereka yang biasanya terletak pada daerah pegunungan atau sekitar danau.
Bahan makanan yang banyak mengandung Iodium, pada umumnya
hasil laut dan garam yang sudah diberi Iodium yang dijual bebas di
pasaran.
2. Zat besi (Fe)
Ferum atau zat besi sangat penting untuk pembentukan hemoglobin (sel darah merah), pengambil zat oksigen dari udara dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
Dalam keadaan normal, diperkirakan seorang dewasa menyerap dan mengeluarkan ferum sekitar 0,5 mg sampai 3,0 mg setiap hari. Kekurangan ferum akan menyebabkan seseorang kurang darah (anemia) dan ini menyebabkan sipenderita Nampak Pucat, lesu, lemah dan kurang nafsu makan. Penyakit ini banyak diderita oleh bayi di bawah usia 2 tahun serta para ibu yang sedang hamil, dan menyusui serta wanita yang sedang haid.
Karena jumlah ferum yang diserap hanya sekitar 10 persen, maka konsumsi yang dianjurkan adalah 10 mg untuk orang dewasa setiap hari atau 18 mg untuk wanita yang berusia 11-50 tahun. (Winarno, 1986). Makanan yang kaya akan zat besi (ferum) adalah kuning telur, kacang-kacangan, sayuran hijau, hati ginjal dan sebagainya.
3. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh dalam bentuk senyawa fosfor pada tulang dan gizi. Diperkirakan 2 persen berat badan orang dewasa atau sekitar 1,0 - 1,4 kg terdiri dari kalsium. Meskipun pada bayi kebutuhan kalsium hanya sedikit namun sejalan dengan pertambahan umur maka kebutuhan kalsium juga akan bertambah. Untuk penyerapan kalsium yang lebih sempurna ke dalam darah maka diperlukan Vitamin D dan Vitamin C. Penyerapan kalsium sangat bervariasi tergantung umur dan kondisi badan. Pada waktu kanakkanak atau masa pertumbuhan, sekitar 50-70 persen kalsium yang dicerna diserap, tetapi pada waktu dewasa hanya 10-40 persen yang dapat diserap.
Berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (1978) konsumsi kalssium yang dianjurkan untuk anak di bawah 10 tahun sebanyak 0,5 gr per hari dan untuk orang dewas 0,5 - 0,7 gr setiap hari. Pada wanita premanopause (menjelang berhentinya haid) diperkirakan sekitar 1000 mg kalsium setiap hari sedang Pada pascamenopause (berhentinya masa haid) meningkat menjadi 1500 mg setiap hari atau setara dengan 4 gelas susu setiap hari.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan penyakit osteomalsia yakni tulang menjadi rapuh karena absorpsi yang rendah atau terlalu banyak kalsium yang terbuang melalui urine. Makanan yang banyak mengandung kalsium adalah susu dan hasil laut seperti ikan, udang, kerang dan kepitin
3.3faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi
Untuk menentukan kebutuhan gizi bagi individu, perlu diperhatikan faktor-faktor antara lain identitas keluarga atau individu, tingkat kesehatan, keadaan fisiologi tubuh dan tingkat kegiatan.
·         Identitas individu atau keluarga
Yang dimaksud faktor identitas adalah informasi mengenai jenis
kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan individu atau keluarga.
·         Tingkat kesehatan
Kebutuhan bagi orang yang sehat dan orang yang sedang sakit tentu berbeda, dalam buku ini penghitungan lebih diarahkan untuk orang yang sehat, tidak sakit. Bagi individu yang sedang sakit dan sedang menjalani diet tertentu karena penyakit yang dideritanya, maka harus memperhatikan petunjuk dokter yang merawat. Akan tetapi bagi individu yang sedang menuju kesembuhan dari sakit tanpa diet tertentu
dapat menentukan kebutuhan gizi baginya dengan berpedoman pada berat badan ideal sesuai dengan tinggi badannya.
·         Keadaan fisiologis tubuh (wanita hamil atau menyusui)
Karena keadaan fisik tubuh, wanita hamil atau menyusui membutuhkan lebih banyak zat gizi untuk mempertahankan tubuh tetap sehat selama kehamilan atau menyusui. Bagi kelompok ini, kebutuhan gizinya adalah sama dengan kebutuhan gizi normal ditambah dengan kebutuhan energi/protein semasa hamil/menyusui.
·         Tingkat kegiatan/aktivitas
Tingkat kegiatan/aktivitas, akan berpengaruh pada jumlah kebutuhan gizi.
Tingkat kegiatan/aktivitas ini dapat dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu :
sangat ringan, ringan, sedang, berat dan sangat berat.
Contoh kelompok profesi menurut berat ringannya pekerjaan :
·         sangat ringan : juru tik, tenaga administrasi, dll.
·         ringan : pelajar, petugas laboratorium, guru, dll.
·         sedang : ibu rumah tangga, pengemudi pelajar dll.

   
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia sebab dalam makanan terdapat zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Zat gizi tersebut dapat digolongkan dalam dua bagian yakni zat gizi makro (makro nutrien) dan zat gizi mikro (micro nutrien). Zat gizi makro terdiri dari karbihidrat, protein, lemak dan air sedang yang termasuk zat gizi mikro adalah vitamin dan mineral.
Tubuh menggunakan zat tersebut untuk membentuk dan memelihara jaringan, sebagai sumber tenaga, sebagai zat pengatur sistim dalam tubuh serta melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian zat gizi dapat diartikan sebagai subtansi kimiawi yang terdapat dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pertumbuhan.
Zat gizi yang masuk ke dalam tubuh akan dimanfaatkan sesuai fungsinya sehingga kekurangan salah satu zat gizi tersebut dapat mengganggu sistem metabolisme yang akhirnya berakibat pada pertumbuhan dan kesehatan tubuh manusia.
Pengetahuan masyarakat tentang pemilihan makanan yang baik untuk mencapai hidup yang sehat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, ekonomi, sosial, budaya,kondisi kesehatan dan lain sebagainya.
Pendidikan gizi memrupakan salah satu unsur penting dalam meningkatkan status gizi masyarakat untuk jangka panjang. Melalui sosialisasi dan penyampaian pesan gizi yang praktis akan membentuk suatau kesimbangan bangsa antara gaya hidup dengan pola konsumsi masyarakat. Pengembangan pedoman gizi seimbang baik untuk ptugas maupun masyarakat adalah salah satu strategi dalam pencapaian perubahan maupun masyarakat adalah salah satu strategi dalam mencapai perubahan pola konsumsi makanan yang ada di masyarakat dengan tujuan akhir yaitu tercapainya status gizi masyarakat yang baik.

DAFTAR PUSTAKA


·         Biro Pusat Statistik. Konsumsi Kalori dan protein Penduduk Indonesia dan Propinsi,CV. Arief Brother, Jakarta 1994.
·         Departemen Kesehatan RI. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Jakarta 1995
·         Departemen Kesehatan RI. Kumpulan Menu Makanan Khas Daerah, Jakarta, 1993.
·         Departemen Kesehatan RI. Manajemen Laktasi, Ed. 2, Jakarta, 1994.
·         Departemen Kesehatan RI. Menu Seimbang Dari Berbagai Makanan Pokok Seri I, Jakarta, 1993.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar